DIDORONG
Setelah puas menggagahi gadis muda belia, seorang pemerkosa naas karena
kepergok warga. Pengadilan menjatuhi hukuman cambuk 200 kali dipantatnya.
Pantat: (sambil meringis kesakitan & tidak terima perlakuan cambuk) "Anu
sialan!!! Kamu dapet enaknya, saya yang kena sakit."
Anu : (protes) "Pantat sialan!!! Emang ini salah siapa? Saya cuma mau lihat-lihat
doang... ngapain kamu dorong-dorong."
Seorang bapak mengajak anaknya yang baru berusia tujuh tahun ke
Perkemahan Kaum Indian. Si anak terheran-heran melihat berbagai macam
ukuran kemaluan pria. Si bapak menjelaskan kepada anaknya, "Nak, besar
kecilnya kemaluan itu ditentukan oleh kecerdasan. Kemaluan orang cerdas
biasanya besar dan kemaluan orang bodoh biasanya kecil." Beberapa hari
setelah itu, si anak lapor kepada bapaknya ketika dia baru pulang dari
kerja, "Pak, tadi siang ibu bercanda dengan orang bodoh di dalam kamar.
Tapi makin lama saya lihat orang itu semakin cerdas."
kepergok warga. Pengadilan menjatuhi hukuman cambuk 200 kali dipantatnya.
Pantat: (sambil meringis kesakitan & tidak terima perlakuan cambuk) "Anu
sialan!!! Kamu dapet enaknya, saya yang kena sakit."
Anu : (protes) "Pantat sialan!!! Emang ini salah siapa? Saya cuma mau lihat-lihat
doang... ngapain kamu dorong-dorong."
BODOH JADI CERDAS
Seorang bapak mengajak anaknya yang baru berusia tujuh tahun ke
Perkemahan Kaum Indian. Si anak terheran-heran melihat berbagai macam
ukuran kemaluan pria. Si bapak menjelaskan kepada anaknya, "Nak, besar
kecilnya kemaluan itu ditentukan oleh kecerdasan. Kemaluan orang cerdas
biasanya besar dan kemaluan orang bodoh biasanya kecil." Beberapa hari
setelah itu, si anak lapor kepada bapaknya ketika dia baru pulang dari
kerja, "Pak, tadi siang ibu bercanda dengan orang bodoh di dalam kamar.
Tapi makin lama saya lihat orang itu semakin cerdas."
0 komentar:
Posting Komentar